Senin, 26 Oktober 2009

Objek Wisata Rohani Salib Kasih




A. Keadaan Geografis
Objek daya tarik wisata religi Salib Kasih adalah salah satu objek wisata religi yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara. Objek daya tarik wisata ini terletak di Desa Simorangkir, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara. Lokasi Salib Kasih terletak sekitar 5 km dari pusat kota Tarutung. Hanya dengan menggunakan kendaraan roda empat sekitar 30 menit kita akan sampai di pintu gerbang Salib ini. Setelah sampai di pintu gerbang Salib Kasih ini kita harus berjalan kaki sejauh 600 meter lagi untuk dapat sampai di Salib Kasih tersebut.
Objek daya tarik wisata religi yang dikelilingi oleh hamparan pohon pinus ini membuat kondisi alam lebih indah dan lebih sejuk, karena wisatawan dapat menikmati pemandangan hutan pinus dari area jalan setapak yang disediakan untuk dapat mencapai objek wisata ini. Jika kita letih berjalan, kita bisa berhenti sejenak dan duduk di shelter yang sudah disediakan sambil bersantai menikmati makan dan minum. Disamping itu juga dari tempat ini kita dapat melihat pemandangan kota Tarutung. Pemandangan ini akan semakin indah apabila kita menyaksikannya pada malam hari. Sungguh merupakan ciptaan Tuhan yang sangat indah. Karena hal tersebut mendorong Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara untuk berusaha melakukan pengembangan lebih lanjut.
Jenis tanaman yang terdapat di desa Simorangkir antara lain : padi, jagung, kacang- kacangan,tomat dan cabai. Berikut adalah gambaran keadaan penduduk menurut mata pencaharian dari tingkat pendidikan, pada tabel 4.1.
TABEL 4.1
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Pegawai Negeri 389 5.04
2 Pedagang 877 11.35
3 Pertukangan 178 2.30
4 Bertani 5750 74,47
5 Pengrajin 415 5,37
6 Pensiunan 112 1,45
Jumlah 7721 100
Sumber : Monografi Desa Simorangkir, 2007
Berdasarkan tabel 4.1 bahwa besar penduduk jumlah penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagian besar petani dengan persentase 74,47 %, pedagang 11,35 %, pengrajin 5,37, pegawai negeri 5,04 %, pertukangan 2,30 %, dan pensiunan 1,45%.
Sedangkan keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan pada tabel 4.2
TABEL 4.2.
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Buta Huruf 6 0,09
2 Tidak Tamat SD 158 2,30
3 Tamat SD 3676 53,64
4 Tamat SLTP 1856 27,08
5 Tamat SMA 821 11,98
6 Diploma 218 3,18
7 Sarjana 117 1,70
Jumlah 6852 100
Sumber : Monografi Desa Simorangkir, 2007
Dari tabel 4.2 sebagian besar masyarakat memiliki tingkat pendidikan tamat SD yaitu sebesar 53,64 %, tamat SLTP 27,08 %, tamat SMA 11,98 %, diploma 3,18 %, tidak tamat SD 2,30 %, sarjana 1,70 %, dan buta huruf sebesar 0,09 %.

B. Sejarah Singkat Objek Daya Tarik Wisata Religi Salib Kasih
Objek daya tarik wisata religi Salib Kasih dibangun pada bulan Oktober tahun 1992 dengan tinggi 31 meter. Di bawah Salib ini terdapat sebuah ruangan suci sebagai tempat untuk berdoa dan tempat duduk dengan kapasitas 600 orang serta sebuah mimbar sebagai tempat untuk melaksanakan kebaktian. Pada malam hari nampaklah salib Kasih dengan cahayanya, melengkapi kota Tarutung sebagai objek wisata religi yang sejuk dan penuh kedamaian.
Menurut sejarah yang berkembang, sebelum dibangunnya Salib Kasih, daerah tersebut merupakan tempat persembunyian seorang misionaris Denmark yang bernama I.L Nomensen. Beliau adalah orang yang berjuang keras memperkenalkan dan mengajarkan agama Kristen di Tanah Batak. Beliau melarikan diri ke tempat ini untuk menghindari serangan dari bangsa Batak yang mau menjadikan dirinya sebagai persembahan kepada Sombaon Siatas Barita.
Konon menurut cerita, suku batak belum mengenal agama. Mereka menganut kepercayaan animisme ( menyembah berhala ). Siatas Barita dijadikan sebagai tempat “Sombaon Siatas Barita “. Sombaon adalah roh alam yang tinggi martabatnya dan dalam kepercayaan batak kuno, roh ini sangat ditakuti karena dipercayai dapat menentukan nasib baik dan buruk bagi orang – orang yang bermukim di sekitarnya. Melihat hal tersebut, I.L. Nomensen bertekad keras untuk mengajarkan agama kepada suku batak. Selama 56 tahun ia mengabdikan dirinya untuk membebaskan bangsa batak dari kegelapan dan keterbelakangan, bahkan beliau mengakhiri hidupnya di Tanah Batak. Untuk mengenang jasa – jasanya terhadap bangsa Batak, dibangunlah Salib Kasih sebagai wujud keberhasilannya membawa bangsa batak keluar dari keterbelakangan.
Sekarang tempat ini sudah banyak mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Ruang berdoa yang sudah bertambah, penataan salib yang semakin baik, arena bermain untuk anak- anak, tempat belanja souvenir yang semakin banyak, kondisi jalan yang semakin membaik,tranportasi yang semakin memadai dan area parkir yang cukup luas untuk kendaraan roda dua dan roda empat dan sarana dan prasarana lain yang dapat menunjang wisatawan untuk dapat berkunjung ke objek wisata ini.
Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh daya tarik wisata ini adalah:
1. Tempat Kebaktian dan Mimbar
Terdapat 1 mimbar untuk tempat berkotbah dan tempat duduk yang terbuat dari batu yang berfasilitas 600 orang. Beribadah di tempat ini berbeda dengan beribadah di gereja pada umumnya karena suasananya terbuka hanya dikelilingi oleh pohon – pohon pinus sehingga udaranya sejuk.



2. Tugu Nomensen.
Seperti yang kita ketahui, Nomensen adalah Missionaris asal Jerman yang sangat berjasa dalam menyebarkan agama di Tapanuli Utara. Untuk mengenang jasa - jasanya, dibangunlah sebuah tugu yang juga terletak d Salib Kasih.


3. Ruang Doa
Di objek daya tarik wisata religi Salib Kasih terdapat ruang doa 12 sebanyak buah. Dulu disini hanya terdapat 2 ruang doa saja, tetapi seiring dengan bertambahnya minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini maka dibangun lagi sebanyak 10 buah. Ruang doa tersebut dibangun oleh pihah – pihak pribadi/swasta untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum yang berkunjung kesana. Berkunjung ke Salib Kasih tanpa masuk ke ruang doa ini adalah sia – sia. Karena menurut masyarakat sekitar apabila kita berdoa di ruang doa ini, maka doa kita akan dikabulkan.



4. Toko Souvenir
Terdapat toko – toko souvenir sebagai tempat untuk membeli cenderamata yang berbau Salib Kasih. Misalnya: gantungan kunci,baju,dll.


5. Tempat Parkir
6. Arena Bermain
7. Shelter
8. Kantor Petugas

Objek Wisata Rohani Salib Kasih

A. Keadaan Geografis
Objek daya tarik wisata religi Salib Kasih adalah salah satu objek wisata religi yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara. Objek daya tarik wisata ini terletak di Desa Simorangkir, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara. Lokasi Salib Kasih terletak sekitar 5 km dari pusat kota Tarutung. Hanya dengan menggunakan kendaraan roda empat sekitar 30 menit kita akan sampai di pintu gerbang Salib ini. Setelah sampai di pintu gerbang Salib Kasih ini kita harus berjalan kaki sejauh 600 meter lagi untuk dapat sampai di Salib Kasih tersebut.
Objek daya tarik wisata religi yang dikelilingi oleh hamparan pohon pinus ini membuat kondisi alam lebih indah dan lebih sejuk, karena wisatawan dapat menikmati pemandangan hutan pinus dari area jalan setapak yang disediakan untuk dapat mencapai objek wisata ini. Jika kita letih berjalan, kita bisa berhenti sejenak dan duduk di shelter yang sudah disediakan sambil bersantai menikmati makan dan minum. Disamping itu juga dari tempat ini kita dapat melihat pemandangan kota Tarutung. Pemandangan ini akan semakin indah apabila kita menyaksikannya pada malam hari. Sungguh merupakan ciptaan Tuhan yang sangat indah. Karena hal tersebut mendorong Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara untuk berusaha melakukan pengembangan lebih lanjut.
Jenis tanaman yang terdapat di desa Simorangkir antara lain : padi, jagung, kacang- kacangan,tomat dan cabai. Berikut adalah gambaran keadaan penduduk menurut mata pencaharian dari tingkat pendidikan, pada tabel 4.1.
TABEL 4.1
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Pegawai Negeri 389 5.04
2 Pedagang 877 11.35
3 Pertukangan 178 2.30
4 Bertani 5750 74,47
5 Pengrajin 415 5,37
6 Pensiunan 112 1,45
Jumlah 7721 100
Sumber : Monografi Desa Simorangkir, 2007
Berdasarkan tabel 4.1 bahwa besar penduduk jumlah penduduk yang memiliki mata pencaharian sebagian besar petani dengan persentase 74,47 %, pedagang 11,35 %, pengrajin 5,37, pegawai negeri 5,04 %, pertukangan 2,30 %, dan pensiunan 1,45%.
Sedangkan keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan pada tabel 4.2
TABEL 4.2.
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 Buta Huruf 6 0,09
2 Tidak Tamat SD 158 2,30
3 Tamat SD 3676 53,64
4 Tamat SLTP 1856 27,08
5 Tamat SMA 821 11,98
6 Diploma 218 3,18
7 Sarjana 117 1,70
Jumlah 6852 100
Sumber : Monografi Desa Simorangkir, 2007
Dari tabel 4.2 sebagian besar masyarakat memiliki tingkat pendidikan tamat SD yaitu sebesar 53,64 %, tamat SLTP 27,08 %, tamat SMA 11,98 %, diploma 3,18 %, tidak tamat SD 2,30 %, sarjana 1,70 %, dan buta huruf sebesar 0,09 %.

B. Sejarah Singkat Objek Daya Tarik Wisata Religi Salib Kasih
Objek daya tarik wisata religi Salib Kasih dibangun pada bulan Oktober tahun 1992 dengan tinggi 31 meter. Di bawah Salib ini terdapat sebuah ruangan suci sebagai tempat untuk berdoa dan tempat duduk dengan kapasitas 600 orang serta sebuah mimbar sebagai tempat untuk melaksanakan kebaktian. Pada malam hari nampaklah salib Kasih dengan cahayanya, melengkapi kota Tarutung sebagai objek wisata religi yang sejuk dan penuh kedamaian.
Menurut sejarah yang berkembang, sebelum dibangunnya Salib Kasih, daerah tersebut merupakan tempat persembunyian seorang misionaris Denmark yang bernama I.L Nomensen. Beliau adalah orang yang berjuang keras memperkenalkan dan mengajarkan agama Kristen di Tanah Batak. Beliau melarikan diri ke tempat ini untuk menghindari serangan dari bangsa Batak yang mau menjadikan dirinya sebagai persembahan kepada Sombaon Siatas Barita.
Konon menurut cerita, suku batak belum mengenal agama. Mereka menganut kepercayaan animisme ( menyembah berhala ). Siatas Barita dijadikan sebagai tempat “Sombaon Siatas Barita “. Sombaon adalah roh alam yang tinggi martabatnya dan dalam kepercayaan batak kuno, roh ini sangat ditakuti karena dipercayai dapat menentukan nasib baik dan buruk bagi orang – orang yang bermukim di sekitarnya. Melihat hal tersebut, I.L. Nomensen bertekad keras untuk mengajarkan agama kepada suku batak. Selama 56 tahun ia mengabdikan dirinya untuk membebaskan bangsa batak dari kegelapan dan keterbelakangan, bahkan beliau mengakhiri hidupnya di Tanah Batak. Untuk mengenang jasa – jasanya terhadap bangsa Batak, dibangunlah Salib Kasih sebagai wujud keberhasilannya membawa bangsa batak keluar dari keterbelakangan.
Sekarang tempat ini sudah banyak mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Ruang berdoa yang sudah bertambah, penataan salib yang semakin baik, arena bermain untuk anak- anak, tempat belanja souvenir yang semakin banyak, kondisi jalan yang semakin membaik,tranportasi yang semakin memadai dan area parkir yang cukup luas untuk kendaraan roda dua dan roda empat dan sarana dan prasarana lain yang dapat menunjang wisatawan untuk dapat berkunjung ke objek wisata ini.

Objek Wisata Rohani Salib Kasih